Panduan MPASI-WHO

Catatan Singkat Panduan MPASI-WHO:



MPASI diberikan mulai 6bulan, atau 5bulan 30hari, atau 180 hari

Di WHO menu nya berikan bertahap

Kalau dari perinasia kami diajarkan untuk menu perkenalan berupa single food selama 1 minggu.
Jadi selama 1 minggu itu diharapkan anak sudah kenal 14-21 macam jenis bahan pangan.
Mulai minggu ke 2 udah menu 4 bintang
Idealnya menurut WHO, sekali makan itu memenuhi standar 4bintang.
Yaitu mengandung karbo, prot hewani, prot nabati, sayur.

Tapi kalau saat kondisi tidak memungkinkan, misalnya di pedalaman, lagi traveling, atau kondisi darurat/bencana, yang penting dalam 1 hari mengandung 4 itu

Kalau WHO, buah masuk ke selingan. Bukan makan berat. Jadi puree buah itu adalah selingan
Alasannya, anak butuh karbo untuk diubah jadi energi.

Kalau ga dpt karbo, enerhi akan didapat dari metabolisme protein, lemak, dll. Padahal itu dibutuhkan untuk pertumbuhan

Buah boleh kok sejak awal. Tapi masuknya ke selingan. Jadi tetep dpt makan berat
Dan untuk 1 minggu pertama, single food dulu. Untuk pengenalan rasa asli bahan pangan

Untuk tekstur
🌸6-9 bulan tekstur lumat
- 6 bulan yg bener2 lumat, full disaring, diambil yg lumat dibawah saringan. Diblender boleh. Kental.
- 7 bulan, kalau pakai disaring, di bagian atas saringan boleh diambil dicampurkan sama yg udah lumat di bawah saringan. Jadi udah agak2 bertekstur bekas dibejek2 di saringan. Ini kalau pakai blender udah agak susah ya.

🌸 9-12 bulan tekstur lembik
Bubur tanpa disaring. Atau nasi tim mendekati 12 bulan
Untuk porsi

6-9 bulan : 2 sdm dan ditingkatkan pelan2 sampai 125ml (setengah mangkok)

9-12 bulan : 125 ml - ditingkatkan sampai 250 ml (satu mangkuk)

Menu perkenalan selama 1 minggu berupa single food. Porsi minimal 2 sdm

6-9 bulan
2-3x makan 
1-2 x selingan
Berikan bertahap
9-12 bulan
3-4x makan
2-3x selingan

Berikan bertahap
Jadi untuk 1 minggu pertama, semua porsi makan maupin selingam berikan dalam bentuk single food dulu. Tujuannya agar anak mengenal rasa asli dari bahan pangan. Diharapkan dalam 1 minggu itu dia mengenal minimal 14 jenis bahan pangan

Single food misalnga gini:

Pagi: 
Nasi putih lumat + asip
Siang selingan:
Puree alpukat + asip
Sore:
Ubi lumat + asip
Untuk bahan makanan yg tekstur aslinya terlalu cair (misalnya labu, brokoli, sayur berdaun, dll) bisa dicampurkan degan nasi lumat. Asalkan nasi lumatnya sudah diperkenalkan sebelumnya.
Jadi misal mau ngenalin sawi atau brokoli. Nah sayurnya boleh dimasak bareng nasinya. Nanti disaring dikasih nasi lumat biar teksturnya tetap kental dan tidak terlalu mengubah rasa sayur
Untuk bahan2 tertentu seperti kuning telur, hati ayam, tempe, gitu juga bisa ditambahkan nasi lumat biar ga bikin batuk/keselek

Minggu ke dua baru mulai menu 4 bintang yg terdiri dari karbo, prot hewani, prot nabati, sayur/buah dalam 1 menu

Jangan lupa tambahkan minyak nabati. Fungsinya, selain untuk menambah kalori, menambah asupan lemak, melancarkan BAB, juga bisa membua tekstur makanan menjadi lebih lembut dan mudah dikunyah dan ditelan. Anak lebih mudah belajar membolak-balikkan lidah saat mengunyah makanan. Santan boleh diberikan sejak awal mpasi asal bukan instant.

Kalau di WHO, segala2 buah adalah selingan. 

Jadi puree2an itu adalah selingan

Finger food tergantung kemampuan anak. Yg bisa dipegang2 kemungkinan usia di atas 9 bulan. Misal wortel yg udah bisa dimakan cincang kasar, berarti bisa coba diberikan panjang2 buat dipegang
Untuk bahan pangan berupa tepung2an sebaiknya dihindari. Segala2 tepung, termasuk Gasol. Semua yg udah dalam bentuk tepung maka indeks glikemiknya lebih tinggi.
Termasuk gluten2an, kalau bisa di atas 1th
WHO tidak menyebutkan no gulgar. Hanya not too salty and not too sweet.
Tapi dari perinasia menyebutkan bahwa selama masih bisa mengolah bahan pangan dengan bqik sehingga dari rasa asli nya pun udah enak, maka gulgar tidak perlu ditambahkan.
Kecuali, saat anak GTM berat dan pemberian sedikit gulgar bisa membuatnya lahap makan
WHO merekomendasikan responsive feeding. Jadi anak tetap disuapi sambil kita amati responnya.
BLW dan food combining belum bisa diterima setiap anak. Artinya, metode tsb banyak tapi2nya. Misal, BLW akan banyak makanan yg ga masuk mulut, jd ibu harus memberi porsi ekstra, dan harus diperhatikan seberapa yg mampu dimakan.

Food combining juga gitu. Dia ngasih buah sebagai makan berat. Bukan selingan. Jadi anak ga dpt karbo dari nasi/jagung/kentang dll. Akibatnya, dia akan menggunakan kalori dari buah2an yg mengandung banyak vitamin dan mineral yg dibutuhkan tubuh, untuk dibakar menjadi energi

Jd panduan WHO itu sebenernya mengajarkan kita agar kita bisa membuat makanan buat anak dengan bahan yg dimakan keluarganya. Jadi sama, hanya beda tekstur. Ortunya makan nasi, ya anaknya kasih nasi lumat. Bukan tepung beras. Bikin nasi lumat atau bubur kalau WHO diajarkannya dibuat dari nasi. Bukan dari beras. Jadi benar2 mengambil dari makanan yg dimakan keluarga saat itu. Nasi : air = 1 : 1 Nasinya tetep dimasak lagi. Sampai bentuk nasi lembik, semacam bubur kental. Abis itu baru disaring atau diblender. Tambahkan minyak nabati saat masih panas dan sudah siap disuapkan. Jangan campurkan minyak saat makanan sudah dingin. Kalau mau sayuran, bisa potong2 kecil dulu, masukkan bareng di nasi dan air itu. Daging juga bisa langsung dimasukkan. Tp yg udah digiling atau diblender. Jd cepet matengya. Ada 2 pendapat masalah boleh dicampur2 atau enggaknya. Kembali ke responsive feeding tadi. Kalau dikasih menu 4bintag dg cara diublek jadi satu kok anak ga suka, maka coba berikan dg cara dipisah. Kayak kita makan, ada nasi, sayur, lauk. Jadi rasanya ga nyampur.

Minyak nabati tidak harus olive oil. Kalau mau pakai olive oil, yg untuk langsung dicampur di makanan tapa dimasak, pakainya yg evoo. Tapi olive oil ini rasanya terlalu kuat. Sedikiiiit aja berasa banget. Jd dia semacam mengubah rasa gitu. Margarin atau butter gitu juga boleh sihm hanya saja, kalau makanannya udah dingin, dia juga jd membeku lagi, jadi ada printil2nya gt. Kadang bikin eneg. Minuak kelapa biasa bisa. Bisa juga minyak jagung. Untuk 1 mangkok penuh 250ml itu dosisnya 2sdm minyak
Menu TKTPTL (boost BB anak)
2sdm minyak 

1 butir telur (putih dan kuning, pastikan si anak ga alergi)
Tambahkan nasi lumat, sayur lumat, daging cincang halus, atau apapun yg ada di rumah, tahu lumat atau tempe lumat juga boleh.

Diublek jadi satu, ditumis di wajan atau teflon. Bisa dimakan langsung, bisa juga buat lauk.

1/2 - 1 sdm tambahannya bahan makanan yg diublek2. Yg pasti minyaknya 2sdm dan telurnya 1 biji
Untuk sayur berdaun hijau sebaiknya fresh. Terutama untuk ibu bekerja yg kemungkinan masaknya 1x untuk sehari. Nah itu sayur hijaunya bikin mendadak saja. Bila mau disimpan di freezer, simpan secara terpisah. Nasi lumat sendiri. Prot hewani sendiri. Prot nabati sendiri. Sayur sendiri sukur2 bisa menndadak bikinnya. Dan hanya untuk 1 hari. Tdk boleh dimakan besoknya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »