DIUJI AGAR TERUJI


Aneh jika seseorang ingin hidup di dunia ini tanpa problem/Ujian, sementara ternyata dirinya sendiri adalah sumber problem bagi orang lain !!


Memang Allah menciptakan kita untuk diuji, maka mustahil seseorang lari dan terhindar dari ujian, akan tetapi yang dinilai Allah adalah bagaimana sikap kita dalam menghadapi ujian tersebut....


Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :

لَوْلاَ هَذَا الاِبْتِلاَءُ والاِمْتِحَانُ لَمَا ظَهَرَ فَضْلُ الصَّبْرِ وَالرِّضَا وَالتَّوَكُّلِ وَالْجِهَادِ وَالْعِفَّةِ وَالشَّجَاعَةِ وَالْحِلْمِ وَالْعَفْوِ وَالصَّفْحِ
.
"Kalau bukan karena ujian dan cobaan maka tidak akan terlihat keutamaan sabar, rido, tawakkal, jihad, kemuliaan menjaga kehormatan diri, keberanian, keutamaan memaafkan dan berlapang dada" (Syifaaul 'Alil)


Allah mengujimu untuk melihat manakah dari sifat-sifat mulia yang nampak pada dirimu sehingga memuliakanmu dan mengangkat derajatmu...
.
Ataukah sebaliknya engkaupun terpuruk dengan ujian tersebut, mencela, protes terhadap keputusan Allah, bertawakkal kepada dunia dan manusia, emosi dan balas dendam..., yang semua ini hanyalah menjadikanmu hina dan merendahkan derajatmu....!!!
.
Sumber : al Ustadz Firanda Andirja Hafizhahullah via https://firanda.com

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »