Hari Idul Adha adalah merupakan
puncak dari ibadah haji. Hari ini dirayakan tidak hanya oleh umat muslim yang
sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci Makkah Al-Mukaromah, tetapi juga
dirayakan dengan penuh suka cita oleh umat muslim di seluruh dunia. Hari raya
ini disebut juga Hari Raya Qurban, dimana pada hari itu bagi setiap hamba-Nya
yang mampu dianjurkan untuk menunaikan kewajibannya menyembelih hewan qurban.“Dan bagi tiap-tiap umat telah kami
syari’atkan penyembelihan (Qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap
binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah
Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah
kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).”(QS. Al
Hajj : 34)”Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni’mat yang banyak,
maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan ber-kurban-lah.” (QS. Al
Kautsar : 1-2)
Dari dua surat di atas, secara
langsung Allah SWT memberikan perintah agama (syari’at) di dalam kitab-Nya yang
suci, bahwa kepada kita yang mengaku sebagai ummat-Nya diwajibkan untuk
melaksanakan ibadah Penyembelihan Qurban. Sejalan dengan tujuannya, kewajiban
ini akan jatuh kepada hamba-hamba-Nya yang telah dilimpahi rezki dan membagi
rezki yang Allah berikan dengan saudara-saudara lain yang kurang.
Ibadah Qurban yang diperintahkan
kepada ummat Nabi Muhammad SAW adalah ibadah yang mengacu kepada sejarah qurbannya
Nabi Ibrahim A.S. Perintah mengorbankan anak yang dicintainya, Nabi Ismail A.S.
yang kemudian Allah gantikan dengan seekor Gibas adalah salah satu bukti
ketaatan Nabi Ibrahim A.S dalam menjalankan perintah Allah SWT. Oleh karena
itu, pelaksanaan ibadah qurban harus diniatkan dalam rangka taat dan
menjalankan perintah Allah, sebagaimana ayat-ayat di atas.
Ibadah Qurban juga memiliki
keutamaan yaitu pengampunan dan keridhaan dari Allah SWT. Amalan yang paling dicintai
Allah pada hari Raya Idul Adha adalah hewan qurban. Rasulullah SAW bersabda:

EmoticonEmoticon